We Love Snow Man More Than Before!

Sabtu, 29 Agustus 2015

Jonita Aiu Goes To Singapore Part One By. Ta



Konnichiwa, Minna San
Finally blog Jonita Aiu mulai hari ini akan segera diaktifkan, Makasih banyak buat Aiu yang udah buat blog ini, semoga ke depannya bisa terus produktif dalam memperbaharui berita seputar Snow Man sekaligus kegiatan kegiatan yang diadain sama Jonita Aiu yah.
Uhuk, postingan pertama nih dari ‘Ta’ nya Jonita Aiu
 Sekarang mau bikin report perjalanan Jonita  Aiu ke Singapore dalam rangka bertemu suami masing masing *halah*

Perjalanan kami diawali pada tanggal 20 Agustus 2015, dimana kami semua berkumpul di rumah Phine xD. Aku berangkat bareng Rii dari Bandung. Kita berangkat 20 Agustus pagi menuju Jakarta –sedangkan Aiu sudah berangkat hari sebelumnya dan Dani tiba di Jakarta 20 Agustus pagi-. Bermodal nekat karena sebenernya gak pernah naik bis ke Jakarta, kami berangkat ke leuwi panjang –stasiun bis yang ada di Bandung- subuh subuh. Begitu sampai, kami langsung mencari bis jurusan kota harapan indah, Bekasi.  Sebenarnya rumah Phine ada di daerah Grogol. Dekat Season City. Tetapi karena aku dan Rii tidak mendapatkan jadwal kereta yang cocok, akhirnya kami terpaksa naik Bis. Nah terus kenapa bisa nyasar ampe ke Bekasi? Soalnya tanggal 20 Agustus itu, kami ada janji sama Dilla, jadi sekalian janjian sekalian jemput aku sama Rii di stasiun Kranji. Tengkyu so much to Dilla yang udah nganterin aku sama Rii selamat sampe ke rumah Phine. 

Nyampe rumah Phine, bertemulah aku dengan Aiu dan Dani. Mereka berdua sama-sama baru beres mandi dengan wajah kelelahan. Aiu sebelumnya memang kurang sehat, mabok perjalanan ditambah demam. Sedangkan Dani menghabiskan malam di dalam kereta dengan mendengarkan cerita emak emak cerewet alhasil dia gak bisa bobo. Akhirnya lengkaplah Jonita Aiu. Setelah setahun tak berkumpul akhirnya kami kembali dipertemukan. Kali ini di Jakarta –yang awalnya kami janjian untuk main ke rumah Dani di Jogjakarta-. Kami cerita ini itu karena udah lama gak ketemu, sempet makan bakmi ayam juga –ditraktir sama Phine-, sampai akhirnya begitu sore menjelang kami semua mulai bersiap siap untuk berangkat ke Singapore. Kami berangkat dari rumah Phine ke Bandara sekitar pukul enam sore. Perjalanan cukup macet hingga membuat Aiu yang memang sebelumnya kurang sehat, kembali tepar. Alhasil kami semua khawatir dengan keadaan Aiu. Setelah di Bandara, kami bertemu dengan tante Phine dan melakukan check in dkk. Pesawat kami berangkat pukul setengah sepuluh malam. Begitu tiba kami tidak langsung menuju imigrasi, melainkan santai santai di kursi santai *?* . Aiu yang tepar akut langsung tiduran. Tapi tiba-tiba sekitar jam 3 subuh –lupa jam berapa tepatnya-, polisi bandara menyuruh kami segera menuju imigrasi. Kami dimarahi dan terpaksa tidur di tempat duduk setelah imigrasi yang dinginnya akut. Begitu pagi datang, kami segera berangkat menuju hostel tempat kami menginap. Ali’s Nest. Setelah tiba di Ali’s Nest –salah satu hostel yang bertempat di little india-, kami segera disambut oleh pemiliknya, Mr. Ali dan diajak berkeliling. Sungguh baik sekali.  Untuk yang ingin backpaker di Singapura dengan budget pas pasan tapi butuh tempat tinggal yang nyaman tetapi murah, saya merekomendasikan untuk menginap di Ali’s Nest. Setelah masuk kamar, beres-beres, mandi, tidur sebentar, sekitar pukul 12, kami siap berangkat untuk jalan jalan. Nah yang spesial di hari pertama ini, kami jalan jalan menggunakan kaos crea ahahhaha. Kami pergi ke Orchard, Haw Par Villa, China Town.

Tanggal 22 Agustus 2015 adalah saatnya kami menghadapi Marina Bay Sands. Tempat dimana berdiri kukuh Grand Teater Master Card, tempat diadakannya pertunjukan Takizawa Kabuki. Jonita Aiu memang kebagian tanggal 23, tetapi Rii kebagian tanggal 22 pukul 19.30 sehingga kami pergi ke MBS sehari lebih cepat –sekalian Phine mau beli goodies- lol. Di stasiun MRT Bayfront, kami bertemu dengan Mbak Anh. Teman Phine yang tinggal di Vietnam. Salah satu fans Hikaru yang baiknya tiada dua. Phine langsung ngobrol dengan Mbak Anh menggunakan bahasa Inggris sedangkan aku, Dani, dan Aiu hanya diam saja sambil sesekali tersenyum. Mbak Anh mengantarkan kami ke depan Grand Teater. Phine yang sejak awal sudah berniat untuk membeli goodies langsung mengantri bagian goodies. Aku yang galau antara mau beli atau enggak ikutan ngantri, disusul dengan Rii yang memang sudah berniat untuk membeli juga, dan Dani juga Aiu yang bingung mau ngapain akhirnya ikutan ngantri. Btw antrian goodies tuh panjangnya parah gila, dan itu yang ngantri hampir semuanya orang Jepang. Alkisah sambil ngantri sambil galau dan akhirnya aku memutuskan untuk beli pamfuu *tebar abe (?)*, pas dipikir pikir kapan lagi punya goodies Takizawa Kabuki yang isinya bahasa Inggris, lagipula harganya juga hampir sama kayak uchiwa Nonchan yang dulu dibeli pas ke Jepang. Terus Dani sama Aiu yang tadinya sudah memantapkan hati supaya gak akan beli akhirnya tergoda buat beli, bener-bener kekuatan bias yah wakkakakka. Phine sendiri memang udah super niat buat beli pamfu, Cuma dia galau mau beli dvd apa engga. Dan akhirnya Phine beli. Jeng jeng jeng. Akhirnya kita semua beli goodies, wakakkakak, kacau emang. 

Abis beli goodies, kita ke food court buat nungguin yang nonton jam tiga keluar sekalian rii nuker tiket dan ngantri buat masuk ke dalam venue. Setelah ngobrol ngalor ngidur kesana kemari, kami kembali ke grand teater. Begitu nyampe, Kabukinya udah bres, dan tiba tiba segerombolan tante tante girang lari lari heboh, awalnya dikira pemain Kabukinya nongol atau apa –udah siap siap mau ikutan lari juga-, taunya ngantri goodies. Astaga. Dan yang lebih shock tuh, ada mbak mbak yang nyamperin kita, dan minta kita buat ngejual pamfu kita. Dia mau bayar berapapun harganya. Cuma gak ada satupun yang berniat buat jual pamfunya alhasil si mbak mbak kecewa. Nah abis itu ketemu sama Muti dkk. Mereka cerita soal di dalem tapi keliatannya kurang excited. Aku jadi bertanya tanya ‘kenapa yah rasanya mereka kurang excited’ dan cemas kalau ternyata besok aku mengalami hal yang sama. Iya sih mereka cerita betapa kerennya Takizawa Kabukinya tapi gak tau kenapa gak heboh banget ngomonginnya.  

Setelah itu Jonita Aiu pisah sama Rii karena dia mau nonton, kami pergi ke bugis buat makan sambil cerita cerita sama mbak Anh. Saat itulah jdeerrrr dapet berita gak enak, ternyata IwaFukka keluar dari universitasnya ________._________ sedih banget deh beneran pas tahu. Tapi Miya udah lulus dan Abe outstanding  - btw Abe beneran arsitektur loh, hoho- . Jam sembilanan kalau gak salah, kita balik lagi ke MBS. Foto foto dlu di seberang Grand Teaternya. Terus pas liat mbak mbak Jepang lari lari ke luar, aku sama Phine ikutan lari. Siapa tau aja mereka mau stalking kan. Ahahah, tapi usaha kami gagal lol. Stalkingnya gagal total gitu L . Setelah semua keluar venue, fans Ina pada kumpul di helix bridge buat foto foto dan bikin video gaje. Oh iya yang lucu tuh, sempet ada kejadian kita pergi ke kamar mandi dan Dani lupa bawa tasnya yang dia gantungin di dalam kamar mandi. Ada ada aja wakakkakak.  22 Agustus berlalu begitu saja. 

Gak kerasa, akhirnya 23 Agustus yang dinanti nantikan pun tiba juga. Postingannya lanjut ke part dua yah karena banyak banget yang dibahasnya ahahhaha. Berikut dokumentasi yang kami abadikan dari mulai berangkat sampai akhirnya nyampe ehehhe :)







0 komentar:

Posting Komentar